lambut,...
hangat,...
ku ikat,...
ku jerat,...
kapan ku ingat,...
kapan juga kau ingat,...
semua bagai embun yang melekat,...
sulit untuk di rasa walau t'lah ku jaga ketat,...
biar lah rasa yang memilih,...
dan izinkan diri mu untuk ku pilih,...
untuk menjadi embun pagi,...
di setiap perputaran hari,...
engkau bukan rasa,...
bukan pula cahaya,...
tatapi engkau alasan sebuah rasa,...
dimana rasa ku ada,...
By : "Malaikat Penyair"
hati yang gundah membawa insting menuju nirwana,
merangkai sebuah kata dari hati menjadikan awan hitam terasa bersuara,
kepribadian yang putih membawa alunan nada yang indah,
kekuatan batin selamanya menjadi nyata.
kesungguhan jika memahami hati,
dapat di mulai dari diri sendiri,
bukan kata yang berjanji,
melainkan hati sang pemberani.
semua akan menjadi nyata dikala hati terasa hampa,
bertindak selayaknya raja dalam pangkuan sang bunda.
jalanilah hari dengan alunan puisi yang indah......
salam mawar
"Malaikat penyair"
Sabtu, 30 Mei 2009
Langganan:
Postingan (Atom)
